Minggu, 04 Mei 2014

Lumpia makanan khas kota Semarang

Lumpia adalah sejenis makanan tradisional masyarakat Tionghoa. Kata lumpia berasal dari bahasa Hokian dari pelafalan runbing dalam bahasa Utara. Dan dalam Bahasa Khek , Lumpia disebut Pokppya ( pokpia ).
Lumpia adalah lembaran tipis dari tepung gandum yang dijadikan kulit lalu digunakan sebagai pembungkus isian yang biasanya terdiri atas rebung, telur, sauran segar, daging, atau makanan laut .
Di indo, lumpia dikenal sebagai makanan khas semarang dengan tata cara pembuatan dan bahan-bahan yang telah disesuaikan dengan tradisi setempat.
 Berikut bahan dan tata cara pembuatan lumpia :

BAHAN KULIT :
• air 1 gelas
• garam 1 sendok teh
• telur ayam 1 butir
• tepung terigu 1 ons
• minyak goreng 2 sendok makan

BAHAN ISI :
• tauge 1 ons
• daging cincang 1 ons
• tahu sedang 1 buah
• daun bawang 1 batang
• wortel 1 ons
• minyak goreng 2 gelas

BUMBU :
• Lada halus 1 sendok teh
• Bawang putih 1 siung
• Garam 2 sendok teh
• Bawang merah 3 butir

CARA MEMBUAT LUMPIA :
KULIT :
• Buatlah adonan dadar tipis dari tepung terigu, air, telur, dan sedikit garam
Beri potongan daun pisang sebagai alas/ pemisah lembar dadar yang sudah matang satu dengan lainnya.
Agar mudah diambil dan tidak saling lengket.

ISI :
• Wortel dipotong-potong kotak kecil lalu dicuci hingga bersih , tiriskan
• Tahu dipotong kotak kecil (sama dengan wortel) kemudian goreng.
• Cuci bersih daun bawang ,rajang halus ,
• Tauge buang ekornya, cuci bersih.
• Semua bumbu dihaluskan, kemudian tumis hingga harum, masukkan daging dan wortel, biarkan sampai matang, masukkan bahan lain (tauge,tahu,daun bawang), masak hingga matang dan kering.

CARA MEMBENTUK / MEMBUAT LUMPIA :
• Ambilah selembar kulit lumpia, isi dengan sesendok adonan isi, lalu lipat /tutup adonan isi dengan adonan kulit bagian bawah, gulung sekali , lipat kanan dan kiri kulit ke bagian dalam,
gulung sampai ujung (pinggir kulit bagian atas).
• Rekatkan kulit terakhir ke bagian gulungan isi,
Bahan perekat gunakan sedikit adonan (bahan kulit) yang kental.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar